Buah anggur tidak hanya lezat untuk dinikmati,
tapi juga indah dipandang. Tanaman yang tumbuh merambat ini sering difungsikan
sebagai tanaman pergola. Tanaman ini tidak hanya dapat memberikan naungan, tapi
juga buahnya yang bergelantungan sering membuat gemas bagi yang memandang. Yang
lebih menggembirakan, dari hasil penelitian para ahli, buah anggur berpotensi
sebagai obat jantung dan anti kanker. Bahkan penelitian ini menyatakan, buah
anggur yang baik sebagai anti kanker adalah varietas anggur eropa yang dapat
berproduksi tinggi di Negara kita.
Bila lahan anda sangat terbatas bahkan untuk
membuat pergola sekalipun, menanam anggur dalam pot adalah jalan keluarnya.
Selain produksinya cukup baik, tabulampot anggur juga bisa dibentuk sesuai
keinginan anda. Dengan demikian selain sebagai hiasan, tanaman ini menjadi
tanaman buah yang bermanfaat untuk kesehatan.
Langkah berikut adalah
mempersiapkan sarana pertanaman yang diperlukan. Pot yang digunakan bisa
terbuat dari semen, tanah liat, potongan drum, kaleng atau pot plastik. Bila
pot berbentuk persegi ukuran idealnya 60cm x 60cm x75 cm. untuk pot berbentuk
lingkaran, diameternya 60cm dan tinggi 75 cm. dasar pot harus diberi lubang
drainase.
Media yang digunakan berupa campuran tanah, pasir
dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Sebelum media diisikan kedalam
pot, pada dasar pot terlebih dahulu ditempatkan pecahan batu bata atau kerikil
sungai setinggi 30 cm. Selanjutnya media dimasukkan sampai setinggi 5 cm di
bawah mulut pot. Bersamaan penanaman ini jika diperlukan tambahkan pupuk NPK
sebanyak 10 gr per pot. Pot bersama medianya sebaiknya diangin-anginkan selama
seminggu sebelum ditanami.
Untuk bibit lebih praktis apabila digunakan bibit
siap tanam yang dibeli dari pejual bibit. Namun bila anda memiliki tanaman
induk, bibit bisa dibuat sendiri dari stek atau cangkok. Stek anggur dipilih
dari cabang primer yang berusia 1-2 tahun. Warnanya cokelat dan cabang ini
memiliki bulatan bulatan tunas pada kulitnya. Cabang dipotong sekitar 2 cm dari
mata tunas bagian pangkal maupun ujung stek. Cabang ini lalu dipotong potong
sepanjang 20-30 cm bermata tunas paling sedikit 3 buah. Daun daun yang terbawa
juga ikut dibuang. Potongan stek bagian ujung dibuat rata sedangkan bagian
bawah lancip. Stek ini boleh ditanam langsung ke dalam pot atau disemai terlebih
dahulu di dalam polibag. Cara menanamnya dua mata tunas berada di dalam tanah
dan lainnya tersembul di atas permukaan tanah.
Bibit yang baru ditanam atau disemai ditaruh
ditempat ternaung. Setelah tanaman terlihat kuat yang ditandai dengan munculnya
daun – daun baru, sebanyak 2-3 helai, pot dipindahkan ke tempat terbuka yang
cukup sinar matahari. Bersamaan dengan pemindahan ini dibuat tempat rambatan
dari besi, kayu, atau bambu. Bentuk rambatan bisa dipilih menyerupai huruf H,
huruf T, atau Tangga.
Perawatan
Di samping perhatian dan kasih sayang pemiliknya,
anggur juga membutuhkan perawatan rutin. Perawatan yang penting adalah
penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan
gembor setiap hari hingga tanaman berumur dua bulan. Anggur membutuhkan air
yang banyak tapi jangan sampai tergenang. Karena itu lubang drainase diusahakan
selalu berfungsi baik. Setelah berumur lebih dari dua bulan, frekuensi
penyiraman dikurangi, cukup dua hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
urea dengan dosis 10 gram per pot. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman
berumur 10 hari dan diulangi selang 10 hari berikutnya hingga tanaman berumur 3
bulan. Setelah 3 bulan dosis dan selang pemberian ditingkatkan menjadi 15 gram
per pot setiap 15 hari hingga tanaman berumur 6 bulan.
Setalah anggur berumur 6 bulan, pupuk yang
digunakan berupa pupuk NPK lengkap. Dosis pemberiannya adalah 10 gram per pot
dengan selang waktu pemberian setiap 15 hari .
Pemangkasan
Ada
dua macam pemangkasan yang dilakukan pada tanaman anggur. Pemangkasan pertama
adalah pemangkasan pembentukan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan setelah
tanaman berumur 6 bulan dengan syarat pertumbuhannya bagus. Bila pertumbuhannya
kurang baik, sebaiknya pemangkasan ditunda hingga tanaman terlihat prima.
Pertumbuhan yang baik ditandai dengan percabangan kokoh serta daun daun yang
hijau dan rimbun.
Pemangkasan pertama dilakukan terhadap cabang
primer pada bagian tanaman yang terletak 50 cm dari permukaan tanah. Pada bekas
pemangkasan ini akan tumbuh cabang sekunder. Cabang sekunder ini lalu dipotong
lagi dan tinggalkan dua cabang primer untuk dirambatkan pada rambatan yang
telah tersedia. Satu cabang primer diarahkan ke utara dan cabang lainnya ke
selatan. Selanjutnya percabangan ini diarahkan pada bentuk rambatan berupa
huruf T, H, atau tangga.
Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan untuk
merangsang pembungaan. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan saat anggur sudah
berumur setahun yang merupakan saat terbaik untuk dibuahkan. Sebenarnya pada
umur 9 bulan anggur sudah belajar berbuah.namun pemunculan buah dini ini sering
berpengaruh kurang baik pada kondisi tanaman, jadi sebaiknya dibuang saja.
Pemangkasan untuk merangsang buah dimulai dengan
memangkas semua cabang sekunder serta merompes daun-daunnya. Setelah dipangkas,
yang terlihat hanya cabang primer dan cabang-cabang sekunder yang
runcing-runcing seperti taji. Tanaman tampak gundul tak berdaun. Dari cabang
sekunder yang terpotong ini selanjutnya kan
muncul tunas-tunas baru bakal cabang tersier.
Sekitar dua minggu setelah pemangkasan dan
perompesan, ranting-ranting baru akan bermunculan disertai daun dan sulur.
Sulur ini umumnya terbentuk di dekat tangkai daun ketiga, keempat, dan kelima.
Dari semua sulur ini cukup dipelihara satu sulur terbaik untuk tumbuh malai
bunga yang akan menjadi buah.
Perawatan Buah
Tidak seperti buah-buah lainnya yang bisa
dibiarkan begitu saja, anggur membutuhkan perawatan khusus. Buah anggur tidak
boleh terkena hujan lebat. Bila terlihat tanda-tanda hujan lebat, pot sebaiknya
dipindah ke tempat ternaungi, dan dikembalikan ke tempat semula bila hujan
reda.
Agar butiran buah besar-besar, dompolan buah
perlu dijarangkan. Penjarangan sudah harus dilakukan sejak butiran buah
seukuran biji kedelai atau 1,5 bulan setelah dirompes. Cukup sisakan sekitar
40-50% saja. Penjarangan berikut dilakukan setelah butiran buah seukuran biji
jagung. Namun penjarangan kedua ini tidak mutlak dilakukan karena hanya
bersifat kontrol terhadap buah yang busuk, masih kecil, atau bentuknya tidak
normal.
Buah yang mulai membesar juga memerlukan
perawatan. Untuk menghindarkan buah dari gangguan hama atau tangan tangan iseng, buah dibungkus
dengan kertas koran, kantung semen, atau plastik warna merah. Pembungkusan
dilakukan setelah tingkat kematangannya sekitar 10%. Pada ujung bungkus dibuat
lubang aerasi agar lalu lintas udara tetap lancar.
Sekitar 105-110 hari sejak dirompes atau 90 hari
sejak bunga mekar buah telah dianggap matang. Matangnya buah juga terlihat dari
tepung yang menyelimuti kulit buah serta terciumnya aroma khas anggur. Warnanya
hitam, merah tua, atau putih kehijauan tergantung varietas yang ditanam.
Source: trubus